Minggu, 12 Desember 2010

BASE DUSUN KITE


Lah lame nian nide nulis di blog ini, tapi asene perlu jugelah nambahi kamus base diwik mangke kance-kance ye lah lame dik balik dusun tehingat ngat dusun, masih ngomong makai base dihi empuk die lah pacak base Inggris, base Jakarta, bahkan kadang kale kelupean base dihi diwik.

Nah ade sempat nambahi perbendaharaan base dusun luk dibawah ini :

A ...
Akai = panggilan antara mertua dengan orang tua kita perempuan
Antan = Alu
Antanan = kemauan
Amun = Bila
Ambe = Hamba sahaya
Angkanan = seseorang yang dianggap saudara atau famili karena kebaikannya
Angkak-angkak kerak = Tidak serius
Ancaman = Cita-cita atau kemauan
Apit = Penyanggah

B...
Buntak = Bulat
Bunting = Pengantin
Berendak = Biarkan saja
Behekuk = Sisa atau sisa yang ada di dasar temoat menyimpan sesuatu misalnya
Tempoyak
Bengkiau = Pangkal pohon rotan atau tebu yang keras
Bangking = Kosong ( biasanya kelapa yang tdk ada isinya)
Balur = Ikan asin
Basau = Warna beras kemerahan karena lama di simpan
Behade = terlalu banyak
Behesan = Lumbung atau tempat menyimpan beras
Bingkang = Bengkok

D...
Dabuk = Nama bambu
Dengkak = Bunyi yang nggak nyaring
Dengkik = Nama lain dari Babi
Dugal = Mabuk karena makan sesuatu, memayal
Dundungan = Yang di harapkan

E...
Empuk = Walaupun
Enjuk = berikan
Entukkan = Benturkan
Endak = Tidak mau
Engguk = Logat ( gaya bahasa)
Engkuk = Milikku
Empudungan = Bunga petai, atau nama kayu hutan
Empulukh = Bagian tengah buah nangka, atau jaggung yang tidak bisa dimakan
Encingking = Berjalan jinjit
Emak kate gile = Dengan kata lain

G....
Galak = Mau
Gelinggang = Ketepeng
Gumak = sama dengan ongol-ongol
Gelumpai = Bambu yang dibelah dua dipakai untuk atap rumah atau ponduk
Gelugur = Asam buat sambal
Geluk = Toples

M....
Mehipali = membuat jengkel
memehing = keluhan karena badan panas dingin
Mehikuk = Merah ekor ( nama ikan)
Mehine = Merendhkan diri

N...
Ngumbai = Melempar
Nekang = Mengupas
Nempelak = Menghina
Nerunut = Bunyi urat bila diurut
Nelas = Numbuk beras ( membersihkan beras di lesung)
Nempil = Menyela orang sedang bicara, atau masuk barisan tanpa antri
Nide = Tidak
Nindak = Tdk mau
Ningkuk = Punyaku

Bersambung

Senin, 17 Mei 2010

Kamus Bahasa Dusun di kab Muara Enim

Bahasa penduduk di daerah Muara Enim merupakan bahasa Melayu yang banyak kemiripannya dengan Bahasa orang Malaysia. Bahasa penduduk Muara Enim hampir sama dengan bahasa di Kalimantan Barat (Pontianak) dengan ciri khasnya kalau akhiran kkata dengan huruf "A" iganti dengan Huruf "E" misalnya Kemana menjadi kemane, apabila menjadi Kebile, siapa menjadi sape, dimana menjadi mane, Sesuatu apa menjadi Tuape, Tidak menjadi Nide, Tak mau menjadi Nindak, Mau disebut Galak ( bukan buas a lho) .

Bila kita cermati kata-kata yang dipakai di Kabupaten Muara Enim, banyaklah yang sebenarnya digunakan dalam bahasa Indonesia, namun ada beberapa yang konotasinya berbeda. Misalnya Kata Canggih, di Muara Enim adalah ungkapan untuk seorang anak kecil yang sangat pandai bicara. Sedangkan Kalau Ringkih ungkapan untuk seorang yang cantik, pekerjaan yang menarik. Kata Pagu adalah sebutan loteng kalau dicermati menunjukkan arti yang paling atas, Dan telah digunakan dalam bahasa Indonesia baku seperti " Pagu peroyek" nilai tertinggi dalam proyek

Menambahkan kata-kata yang pernah saya tulis terdahulu beberapa tambahan dalam tulisan ini yang sifatnya susah untuk dikelompokkan namun kita lakukan secara acak saja . Kegunaannya banyak kata-kata yang sudah tidak dipakai dan diartikan lain karena pengaruh zaman. kata "Katik " berarti tidak ada, Namun sering dipakai menjadi Dak Katik, sehingga kalau diartikan Tidak Tidak ada, yang berarti ada.

Jadi mengatakan kata Katik tidak harus dimulai dengan Dak Katik, cukup Katik saja.
Kata Katik hanya dipakai di daerah Tanjung Enim ke hilir dan Lahat, namun kalau di daerah hulu sampai ke Ogan kata Katik disebut =NIGANG, bahkan kadang disingkat "GANG" kata Gang juga kadang dipadukan menjadi satu kata menjadi GANGGI yang berarti sudah tidak ada lagi.
Kita mulai alat pengangukutan tradisonal :
Bake, kinjach, = alat pengangkut hasil kebun yang ukurannya sedang dengan beban sekitar 20 Kg. Termasuk juga Ambung. Tapi yang paling kecil disebut " keruncung " Bahannya dibuat dari Bambu yang biasanya adalah Bambu Mupe ( Buluh) yang masih muda dan kemudian dipotong sekitar 1 meter dan kemudian dibelah-belah sekitar 1/2 Cm., lalu direbus yag disebut Bemban. Kulit dalam bambu Mumpe itulah kemudian dikupas tipis, tipis dan kemudian dikeringkan dan berwarna putih. setelah itu baru diayam. Kulit luar yang keras disebut klisi biasanya dibuat Tangguk ( untuk menangkap ikan) dan Huntung ( untuk tempat bumbu dapur biasanya.
Pinggiran Bake, Kinjahkh kemudian dirangkai dengan Rotan (ui) yang bisanya dipakai jenis Ui Sumam, sedangkan penjalinnya dipakai Rotan Sehimit yang kecil, warnanya putih dan kuat.
Macam-macam Rotan juga banyak ada Sehetung, Manau, Sehimit,. Untuk Manau biasanya batangnya mencapai diameter 3 inchi dan panjangnya mencapai 100 meter merayap sampai ke punncak pohon. Buahn Manau sangat bagus dibuat sambal yang biasanya disebut Ihup-ihupan. ( Cabe, garam, terasi dan kemudian buah manau yang masak di ca,purkan)_ sebagai bahan untuk asamnya dimakan dengan Lauik Ikan Sepit ( ikan dipanggang dan dijepit dengan bambu yang disebut Sepitan.

Selain Bake,kinjach dan keruncung ada lagi alat penyimpaian dan angkut namanya LANJUNG dan Uncang, semuanya digunakan untuk membawa atau menyimpan padi sehabis Panen. Bake, Kinjakh, ambung, lanjung, Uncang dikasih tali kemudian dibawa dibagian belakang tubuh, supaya tidak terlalu mengandalkan kekuartan kepala maka dikasih pula tali bantuan yang disebut " SEMBIKE "
Sekedar menambah pembendaharaan kata alat penerangan :
Jehangkang = Lampu terbuat dari Damar
Culuk = Lampu yang dibuat dari bambu dikasih sumbu kain bekas dengan bahan bakar minyak tanah
Suluh = alat penerangan jalan kalau ke sungai dari daun kelapa kering
Sule = Sebangsa suluh tapi bahannya dari seludang kepala kering yang diikat dan biasanya dipakai untuk mengusir nyamuk.
Lampu Batuk= dari kalewng yag dikasih sumbu dan bahan bakarminyak tanah.

Kata Sule juga diartikan pendahuluan bila kita akan membuat kebun. Nyule beartai mencari tempat yang baik untuk dibuka sebagai kebun. Dahulu semasa rimba masih lebat banyak buah-buahan yang dapat dimakan dan sedap rasanya, misalnya : Buah Bukul, Bunut, Kelemai ( buahnya berduri dan isinya seperti kemiri), Puguk ( sebangsa rambutan), keliat, asam kumbang, Belabak ( sebangsa mangga), Pauh, Tampang ( bukan wjah) tapi buah yang kulitya kuning dan isinya merah dan biasa menjadi makanan Siamang

Untuk nama yang paling banyak sebutan untuk seekor binatang adalah " Babi" nama lain babi antara laian Bagung, Keduruh, Bai aum, Keduncuk,Setu dibawah ini ( panggila keren) KataSetu adalah singkatan dari Sesuatu

Kata yang sudah banyak dilupakan adalah " NGINDING", artinya menumpang makan sama orang lain.

Jenis kayu-kayuan di hutan juga sangat banyak . misalnya Medang ( medang seluang, medang kuning, Medang abang, Mare Bikang, Seluai, Cihu, Sehian, merantih, bungukh, lebuai, yang saat ini sudah sudah ditemukan karena dirambah dan ditebangi dan ngeris, tehas tambang, nggerunggang, dan lain-lain

Udahan dulu ya nanti sambung lagi................. he he

Sabtu, 15 Mei 2010

Terjemahan bahasa dusun di Kab Muara Enim

Banyak orang-oranag terutam perantau dari Kabupaten Muara Enim khususnya yang menggunakan bahasa dengan dialek Melayu sudah lupadengan sebutan bahasa asli , Blog ini saya coba membuat semacam Kamus bahasa daerah yang diartikan dalam Bahasa Indonewsia kata-kata dalam Bahasa asli di Kabupaten Muara Enim.
Kelompok Panggilan kepada seseorang

Mamak =adiknya Bapak
Ibung =adiknya Ibu
Ipakh = Isterinya kakak atau adik
Munting = Istrinya Paman atau Uak
Kiyai = Mertua Lelaki juga disebut Pengiran Batin
Warang = Orang tua dari suami/istri anak
Muanai =Kakak lelaki atau adik
Kelawai =kakak/adik peremuan
Pembisan = Besan lelaki
Nembisan = Besan Peremuan
Engkuaye = ebutan terhormat buat seseorang
Sarakan = Janda yang masih belumpuna anak
Akai = Panggilan antara Besan Perempuan
Nama - nama benda dan sebutan binatang
Sayak = tempurung kelapa
Kedauk = Induk ayam yang sedang mengeram
Mahe = Harimau
Setua = Harimau
Setu dibawah ini = Babi
Rudus = Golong ujungnya papak
Perlayang = sebangsa rudus tapi ujungnya rata
Kuduk = Pisau dengan ujungnya lancip
Uncuh = Sebangsa kuduk tapi ujungnya mencuat keatas
Candung = Pisau yang gagangnya menyatu dan dari besi
Entubung = alat penagkap ikan
legian = jaring penangkap ikan
jale kerap = jala utk menagkap ikan kecil-kecil
Selemate = Jala untuk menangkap ikan agak besar biasa juga disebut Rantai
Rambang = Jala untuk menangkap ikan yang besar

Bersambung

Rabu, 03 Maret 2010

PENANDATANGAN KONTRAK FM KAB. OKI

Hari ini tanggal 3 Maret 2010, telah selesai ditandatangani sebanyak 20 Kontrak untuk sebanyak 63 orang Fasilitator Gizi Masyarakat yang akan menjadi Pendamping kelompok Gizi Masyarat di 127 buah Desa di 15 Kecamatan dalam 20 Puskesmas di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Penanda tangan ini baru dilakukan untuk kontrak selama 2 ( dua) bulan terhitung dari bulan November dan Desember 2009, dan akan dilanjutkan pada penandatanganan kontrak ke II untuk periode Januari s/d Juni 2010.
penanda tangan ini dilaksanakan di Kantor Sekretariat Proyek NICE Kabupaten OKI ( District Project Implementation Unit) Dinas Kesehatan Kab.OKI

Sebelum penanda tangan kontrak para FM, diberikan penjelasan lebih dahulu oleh Planning And Procurement Consultan FDPIU Kab. OKI ( M.Lubis, SKM.M,Kes) berkenaan besarnya gaji pokok dan biaya operasional masing-masing FM. Hal ini perlu dijelaskan karena biaya operasional FM didasarkan jarak dari Desa ke Desa dan Desa ke Puskesmas.
Berhubung dengan jarak antara FM bertugas ada yang sangat jauh dan memerlukan waktu untuk datang pada hari Rabu 3 Maret 2010 ini, maka beberapa FM belum bisa hadir namun Lembar kontrak sudah disiapkan agar apabila mereka datang ke Kantor Sekretariat NICE, akad penanda tanganan sudah bisa dilaksanakan
Pada hari Kamis (4 Maret 2010) tim dari CPMU NICE Pusat Jakarta, ( Sdr Charles Sihombing)akan datang ke Kayu Agung dan akan meneruskan penye;esaian naskah kontrak 6 bulan kedepan.
Setelah selesai dari Kabupaten OKI,maka Tim NICE Pusat dan provinsi akan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Lahat untuk kegiatan serupa.
Sedangkan untuk Kota Palembang pelaksanaan penanda tanganan kontrak di Fasilitasi oleh Sdr. Thabrani Moehji dan Ibu Dr.Hj. Aini Ghandi.M.Kes pada hari Rabu itu juga

Sabtu, 27 Februari 2010

KAMUS BAHASA DAERAH MUARA ENIM

Sebenarnya Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kabupaten Muara Enim, Lahat, Kota Pagar alam sebahagian di Kabupaten OKU adalah Bahasa Melayu. pada tahun 50 an. petinggi-petinggi desa ( Depati,pembarap, Rie, Ketip, penggawe) bilamenyampaikan kata sambutan selalu dengan bahasa daerah dengan loat Melayu Tinggi.
Sangat disayangkan dari hasil pemantauan penulis, banyak masyarakat Muara Enim dalam berbahasa dengan sesamanya menggunakan bahasa rancu, sebahagian bahasa Indonesia, sebahagian bahasa daerah ( base dusun). Buat generasi baru yang lair diatas tahun 70 an sudah banyak yang tidakmengenal kata-kata dalam bahasa Daerah MuaraEnim yang baku.
Untuk itulah sekedar penyegaran bagi kta semua terutama bagi masyarakat Muara Enim yang merantau di kota-kota besar diluar Sumsel, mungkin kata-kata asli bahasa Daerah sudah banyak yang dilupakan bahkan tidak tahu samasekali. Penulis mengumpulkan beberapa kata sulit yang jarang diucapkan oleh generasi sekarang namun memilikimakna yang sangat penting terutama apa bila kangen dan kembali ke kampung dan menggunakan bahasa daerah,
Hal ini pernah kami coba pada saat Reuni Mbatur Puyang atung Bungsu tahun 2007 yang lalau namun terhambat oleh karena perbendaharaan kata-kata yang masih banyak belumkami temukan. Namun Kamus iniakan selalu Up Date bila kamimenerimasaran dan kata-kata yang terseipdan tidak teringat oleh kamisehingga tidak di publis di blog ini
Syaflini anggidin